Astronom Temukan Sinyal Radio Misterius dari Luar Galaksi


Jakarta - Sejumlah astronom menemukan lebih dari selusin sinyal radio yang berasal dari luar galaksi kita, termasuk beberapa sinyal radio serupa yang berasal dari lokasi yang sama di luar angkasa.

Ini adalah kedua kalinya para astronom menemukan kilatan sinyal antar galaksi yang lazim disebut fast radio bursts (FRB) yang berasal dari satu titik yang sama, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (10/1/2019).

Penemuan terbaru ini dituangkan dalam dua makalah di jurnal Nature, dan sukses menarik perhatian banyak astronom. Pasalnya FRB semacam ini membuat para astronom bisa melakukan sejumlah observasi, salah satunya adalah menghitung dari mana asal sinyal tersebut.

Dengan menemukan galaksi asal itu, kita bisa menerka objek apakah yang mengirimkan sinyal tersebut ke bumi. Namun perlu dicatat, ini adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.

Pasalnya, kebanyakan FRB yang ada terjadi dalam waktu sangat singkat. 'Ledakan' sinyal radio ini terjadi dalam hitungan milisecond, kemudian menghilang dan tak pernah muncul kembali.

Sepertinya FRB ini muncul dari tempat yang sangat jauh dari bumi, mungkin berjarak miliaran tahun cahaya. FRB pertama ditemukan pada 2007, dan sampai saat ini, ada 52 sumber FRB yang pernah tercatat.

Namun pada 2015, ada penemuan FRB yang sangat spesial, yaitu adanya beberapa kilatan FRB yang berasal dari lokasi yang sama. Serupa dengan FRB yang baru-baru ini ditemukan, yaitu bisa memberikan kesempatan bagi para peneliti untuk menerka asal FRB tersebut.

"Saat burst ini terjadi hanya sekali, sangat sulit untuk menebak asalnya. Namun kali ini kita menemukan setidaknya satu pengulangan," ujar Cherry Ng, astronom radio dari Universitas Toronto, yang menulis makalah tersebut.

Sementara menurut Shami Chatterjee, astronom Universitas Cornell yang menemukan FRB berulang yang pertama, FRB adalah satu-satunya cara kita untuk menyelidiki medium antargalaksi.

Pasalnya FRB, sebelum sinyalnya bisa ditangkap di bumi, harus melalui banyak rintangan. Dan dengan meneliti FRB, kita bisa menebak seberapa banyak 'sampah' yang harus dilalui sebelum bisa mencapai bumi.



Ditambahkan oleh Chatterjee, apapun yang mengirimkan FRB adalah material yang sangat kuat. Setiap FRB mempunyai kekuatan 25 juta kali lebih tinggi dari matahari. Jadi ini adalalah hal yang sangat luar biasa menurutnya.

Banyak yang menganggap kalau FRB ini berasal dari objek yang sangat padat, seperti black hole. Namun ada juga yang menanggap kalau FRB datang dari bintang spesial yang bernama magnetar, yang mempunyai medan magnet sangat kuat.

Untuk mendeteksi sinyal radio ini sendiri dibutuhkan sebuah alat khusus. Salah satunya yang ada di sebuah fasilitas di Kanada bernama CHIME. Fasilitas ini dilengkapi teleskop radio khusus yang berbentuk setengah pipa.

Berbeda dengan teleskop pada umumnya, CHIME tak bisa diarahkan. Ini artinya perangkat ini akan memantau bagian langit yang sama (termasuk ketika bumi berputar) setiap harinya. Harapannya adalah konsistensi ini membuat CHIME bisa menangkap FRB yang berulang.


Sumber: DetikINET

Subscribe to receive free email updates: